Pembelajaran Geografi
MATA PELAJARAN GEOGRAFI
KELAS X
1.
Materi Pokok
Pengolahan data kependudukan, bonus demografi dan
dampaknya terhadap pembangunan.
2.
Jumlah Pertemuan
2 x 45 menit
3.
Kompetensi Dasar/Capaian Pembelajaran
3.5.11
Menganalisis hasil data kependudukan. (C4)
4.5.3
Menyajikan data kependudukan dalam bentuk tabel, dan grafik. (P3)
4.
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mengenal dan menganalisis hasil data
kependudukan berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur sehingga mampu
berpikir logis, kritis, rasa ingin tahu, kolaboratif dan terampil memahami
fenomena geografi di lingkungannya.
5. Mode Pembelajaran (Daring/Luring/Kombinasi)
Pembelajaran menggunakan mode daring.
A. Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria tertentu atau karakteristik yang sama, seperti umur, jenis kelamin, pendidikan, matapencarian, tempat tinggal, agama, dan status perkawinan. Struktur umur penduduk dipengaruhi oleh faktor kelahiran dan kematian. Struktur umur muda apabila kelompok usiamuda (<15tahun) adalah ≥35%, sedangkan struktur umur tua apabila kelompok umur muda (<15 tahun) adalah <15%. Jika penduduk usia muda lebih banyak dari usia tua, maka suatu negara membutuhkan lapangan kerja yang banyak. Bagi perencanaan pembangunan, komposisi menurut umur dapat digunakan untuk mengetahui kelompok usia nonproduktif (0–14 tahun dan >65 tahun ), kelompok usia produktif (15 – 64 tahun), proporsi wanita usia subur, dan rasio ketergantungan/beban tanggungan.
1) Rasio ketergantungan (dependency ratio)
Rasio ketergantungan atau dependency ratio adalah perbandingan jumlah penduduk nonproduktif dan produktif. Rasio ketergantungan menunjukkan kondisi ekonomi suatu negara, tergolong negara maju atau berkembang. Semakin kecil angka ketergantungan suatu negara, maka negara tersebut akan semakin baik.
Keterangan:
Nonproduktif : usia 0 – 14 tahun dan > 65 tahun
Produktif : usia 15 – 64 tahun
Contoh:
Pada tahun 2010 di Indonesia penduduk yang berumur 0 – 14 tahun adalah 68.603.263 jiwa, sedangkan penduduk yang berumur 15 – 64 tahun adalah 157.053.112 jiwa, dan penduduk umur lebih dari 65 tahun adalah 11.984.951 jiwa. Hitung dependency ratio pada tahun tersebut!
Maka diperoleh hasil 51,312 yang dibulatkan ke 51, yang berarti setiap 100 penduduk umur produktif menanggung 51 penduduk umur tidak produktif.
2) Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin (sex ratio)
Komposisi ini dapat digunakan untuk mengetahui sex ratio atau nisbah jenis kelamin. Artinya, perbandingan jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan.
Rumus:
Besar kecilnya Rasio Jenis Kelamin di suatu daerah dipengaruhi oleh :
a. Rasio Jenis Kelamin pada saat Kelahiran (Sex Ratio at Birth)
Di beberapa negara besarnya sex ratio of birth umumnya berkisar antara 103 – 105 bagi laki-laki per 100 perempuan.𝑺𝑹=𝑴𝑭 x k
b. Pola mortalitas antara penduduk laki-laki dan perempuan.
Jika kematian laki-laki lebih besar daripada jumlah kematian perempuan maka rasio jenis kelamin semakin kecil.
c. Pola migrasi antara penduduk laki-laki dan penduduk perempuan.
Jika di suatu daerah Sex Ratio > 100 berarti di daerah tersebut lebih banyak penduduk laki-laki. Sedangkan jika Sex Ratio < 100 berarti lebih banyak penduduk perempuan.
Contoh :
Pada tahun 2010 di Indonesia jumlah penduduk laki-laki sebesar 119.507.580 jiwa, dan jumlah penduduk perempuan sebesar 118.048.783 jiwa. Hitung sex ratio penduduk pada tahun tersebut!Jadi pada tahun 2010 rasio jenis kelamin penduduk Indonesia sebesar 101, berarti tiap 100 penduduk perempuan ada 101 penduduk laki-laki.
POSTEST
Kerjakan postest berikut ini!
Gabung dalam percakapan